Latar
Belakang
Pada era komunikasi dewasa ini, seorang pemimpin apakah itu pemimpin organisasi, perusahaan swasta, instansi pemerintah, lembaga pendidikan, dsb., seringkali dihadapkan pada berbagai tuntutan yang mengharuskan ia untuk dapat berkomunikasi guna memenuhi kebutuhan, tidak saja bagi dirinya tapi juga bagi para bawahannya, bahkan bagi publik yang berkepentingan dengan perusahaan. Dengan demikian, komunikasi mempunyai peran yang sangat penting bagi suksesnya tugas seorang pemimpin. Dalam konteks ini Dale S. Beach mengemukakan hasil penelitiannya bahwa: “Para eksekutif puncak dan eksekutif media secara khusus menghabiskan 60 hingga 80 persen dari waktu kerja total untuk kegiatan komunikasi. Semakin tinggi petala (hirarki) manajemen, umumnya semakin banyak diperlukan waktu untuk berkomunikasi”. Namun, dari hasil penelitian tersebut tidak berarti bahwa komunikasi itu mudah dilakukan oleh seorang pemimpin dalam menjalankan tugasnya.Tidak sedikit suatu organisasi, perusahaan, instansi, lembaga, dsb., mengalami kegagalan dalam mencapai tujuannya dikarenakan adanya hambatan komunikasi. Hambatan komunikasi dapat terjadi, salah satunya adalah dipicu oleh ketidakmampuan seorang pemimpin dalam menjalankan tugasnya, yang sebagian besar harus dilakukan melalui kegiatan komunikasi. Dalam menjalankan tugasnya sehari-hari, seorang pemimpin tidak jarang menemui kesulitan dalam cara menyampaikan gagasan, pengarahan, perintah, mem-buat keputusan, memberikan teguran dan sanksi pada bawahannya, membuat rencana kerja, bahkan sampai pada upayanya dalam menghadapi kontra komunikasi yang menyerang dirinya. Sehingga ketidakmampuan atau kegagalan seorang pemimpin dalam berkomunikasi pada saat menjalankan fungsi kepemimpinannya menjadi petunjuk kurang cakapnya pemimpin dalam melaksanakan kegiatan komunikasiDari fenomena di atas, memberikan indikasi bahwa seorang pemimpin dituntut harus mampu, cakap, dan terampil berkomunikasi dengan efektif dan efisien dalam menjalankan tugasnya. Untuk keperluan itu, maka perlu kiranya seorang pemimpin untuk menge-tahui dan memahami, prinsip-prinsip berkomunikasi, proses komunikasi, teknik-teknik komunikasi, bahkan etika komunikasi, baik itu pemimpin dalam kategori level top management, middle management, maupun lower management. Melalui kemampuan, kecakapan, dan keterampilan komunikasi yang maksimal memberikan konsekuensi pada upaya membentuk atau membangun kepemimpinan yang handal.Dalam rangka memenuhi kebutuhan dalam meningkatkan kemampuan, kecakapan, dan keteram-pilan berkomunikasi untuk memperlancar, mengefek-tifkan, dan mengefisiensikan pelaksanaan tugas di kalangan para pemimpin di lingkungan perusahaan swasta, instansi pemerintah, berbagai organisasi, ataupun di berbagai lembaga, maka berikut ditawarkan suatu program kegiatan pelatihan tentang “Communi-cation and Leadership Building”.
Tujuan
Program Kegiatan
- Untuk membantu para pemimpin atau manajer agar menjadi orang yang mampu, cakap, terampil dalam kegiatan komunikasi pada saat melaksanakan tu-gasnya sehari-hari.
- Untuk membantu para pemimpin atau manajer dalam meningkatkan efektivitas komunikasi sehing-ga memperlancar pencapaian tujuan organisasi.
- Untuk meningkatkan kualitas berkomunikasi di kalangan pemimpin atau manajer, sehingga dengan kualitas komunikasi yang baik diharapkan dapat pula berimplikasi pada peningkatan konsep percaya diri yang tinggi bagi seorang pemimpin atau manajer dalam melakukan kegiatan kepemimpinan.
- Untuk membantu para pemimpin atau manajer dalam memahami, mendalami, dan menghayati konsep-konsep komunikasi yang ada relevansinya dengan konsep-konsep kepemimpinan yang sedang dan akan dijalaninya.
- Untuk meningkatkan sumber daya manusia yang handal dari para pemimpin atau manajer, khusus-nya dalam menerapkan atau mengaplikasikan kegiatan komunikasi manajemen organisasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar