Latar
Belakang
Sebuah tombak tidaklah akan berfungsi menembus sasaran tanpa ujung yang runcing, tajam dan berkekuatan, demikian juga dengan perusahaan, manakala semua strategi dan sumberdaya dikerahkan tanpa dibarengi oleh kekuatan Sales Team yang berada di garda depan (Front Liners) sebagai ujung tombak organisasi, maka sasaran organisasi tidak akan diraih sebagaimana yang diharapkan.
Kami mempercayai bahwa PARA SALES PERSON TANGGUH bukanlah dilahirkan, tetapi DICIPTAKAN dan berasal dari rangkaian pelatihan dan pengalaman lapangan yang dikelola secara positif dan bermental JUARA. Setiap individu yang terjun sebagai front liners memiliki hak yang sama untuk mendapatkan kesuksesan di bidang tersebut
- Champion Mindset & Motivation, yaitu konsep, cara pandang dan daya dorong “SUKSES” terhadap diri yang kuat, tertanam secara permanen dan menjadi gerak “REFLEK” dalam menjalani usaha penjualannya.
- Powerful Business Knowledge Skill, yaitu keterampilan APLIKATIF yang kuat tidak hanya tentang produk yang dijual, tetapi juga bisnis dan persaingan dalam industrinya.
- Effective Selling Process Skill, yaitu keterampilan yang efektif dan kreatif dalam memilih dan menjalankan proses penjualan yang memiliki kemungkinan CLOSING yang tinggi.
- Attractive Communication Skill, yaitu keterampilan dalam komunikasi yang memiliki DAYA TARIK yang kuat dan menciptakan BUYING MOOD konsumen.
- Deep-Understanding Customer, yaitu Pemahaman yang mendalam tentang NEED-WANT-EXPECTATION serta perilaku konsumen yang mendasari maupun dalam merespon produk-produk yang ditawarkan.
PARA SALES PERSON TANGGUH inilah yang akan menjadi andalan perusahaan mencapai sasaran utama kinerja perusahaan. Menciptakan sales person yang tangguh dan memiliki kinerja penjualan yang tinggi memerlukan pengelolaan dari manajer/pimpinan yang tanggguh yang memilki teknik-teknik memberdayakan aset sumberdaya manusia yang dipimpinnya. Untuk itu manajer/pimpinan perlu memahami konsep 3 pilar yang sangat penting dalam pengelolaan penjualan (Sales Management Empowerment) Berdasarkan pada beberapa referensi, pengalaman konsultan praktisi penjualan di lapangan, maka dapat teridentifikasi beberapa temuan-temuan yang berupa kesalahan maupun kelemahan yang menyebabkan tidak optimalnya kinerja penjualan, antara lain yaitu:
Umumnya tenaga penjual tidak memiliki/melengkapi pengetahuan lebih detail tentang produk, jenis bisnis, kebutuhan/keinginan prospek maupun kompetisi Tidak tuntas dalam menjalankan proses penjualan, terutama dalam Follow-up Kurang memiliki atau ketidakmampuan menemukan maupun menjaga motivasi yang membuat tenaga penjual selalu memiliki keinginan yang kuat dan konsisten dalam meraih sukses penjualan Konstruksi komunikasi penjualan yang kurang menarik prospek untuk merespon pesan yang disampaikan Berhenti atau terhambatnya penciptaan cutomer-customer baru yang terjadi pada para tenaga penjualan lama Kepemimpinan dan pengelolaan tenaga penjualan yang kurang intensif dan motivatif baik saat dikantor maupun dilapangan, kurang disiplin mengendalikan proses baik administratif maupun komunikasi pendekatan prospek Sedikitnya peminat, tidak mudahnya menciptakan minat orang yang direkrut untuk menjalani profesi penjualan dan cepat gugurnya seseorang dalam menjalani profesi ini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar